2:214 [Al-Bagarah / Sapi Betina]
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا
مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ
الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ
قَرِيْبٌ
Am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya'tikum maṡalul-lażīna khalau min qablikum, massathumul-ba'sā'u waḍ-ḍarrā'u wa zulzilū ḥattā yaqūlar-rasūlu wal-lażīna āmanū ma‘ahū matā naṣrullāh(i), alā inna naṣrallāhi qarīb(un).
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
masuk surga, padahal
belum datang kepadamu
cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelumkamu? Mereka
ditimpa oleh malapetaka
dan kesengsaraan, serta di goncangkan dengan bermacam-macam cobaan sehingga
berkatalah Rosul
dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan
Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
29:2
| Al— Ankabuut /
Laba-laba)
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ
Aḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqūlū āmannā wa hum lā yuftanūn(a).
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
saja mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?“”.
Ujian apa / yang bagaimana?
2:155 [Al— bagarah / Sapi betina]
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ
وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Wa lanabluwannakum bisyai'im minal-khaufi wal-jū‘i wa naqaṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt(i), wa basysyiriṣ-ṣābirīn(a).
“ Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan gembira kepada
orang-orang yang sabar,”sedikit ketakutan, berikanlah kabar gembira kepada orang-orang sabar.
Orang
sabar yang bagaimana?
2:156 | [Al— Bagarah/Sapi Betina]
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
Allażīna iżā aṣābathum muṣībah(tun), qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn(a).
Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa mushibah, mereka mengucapkan “ innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji' uun””.
#, ( sesungguhnya kami ini milik
Allah dan Kepada-Nya-lah kami kembali, kalimat ini dinamakan kalimat”istirjaa” pernyataan kembali
kepada Allah.
Disunatkan
menyebutnya
waktu ditimpa mara bahaya baik besar atau kecil).
Dan apabila
orang yang beriman mendapat mushibah dan ia mengucapkan kalimat ini dan dia akan mendapatkan
penghargaan / penghormatan dari Allah.
2:157 (Al — [Bagarah/ Sapi Betina]
اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُهْتَدُوْنَ
Ulā'ika ‘alaihim ṣalawātum mir rabbihim wa raḥmah(tun), wa ulā'ika humul-muhtadūn(a).
“ Mereka itulah yang mendapat keberkatan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk”.
2:214 Al— Bagarah / Sapi Betina
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا
مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ
الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ
قَرِيْبٌ
Am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya'tikum maṡalul-lażīna khalau min qablikum, massathumul-ba'sā'u waḍ-ḍarrā'u wa zulzilū ḥattā yaqūlar-rasūlu wal-lażīna āmanū ma‘ahū matā naṣrullāh(i), alā inna naṣrallāhi qarīb(un).
“ apakah kamu mengira bahwa
kamu akan masuk surga, padahal kamu belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?”.
#Bagaimana cara prakteknya orang sabar yang mengucapkan “ innaa lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun”
76:24 s/d 26
| Al— Insaan / Manusia
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚ
Faṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi‘ minhum āṡiman au kafūrā(n).
76 : 24 -“ maka bersabarlah
kamu untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara
mereka”.
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًاۚ
Ważkurisma rabbika bukrataw wa aṣīlā(n).
76
: 25 — “ Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang.
وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهٗ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيْلًا
Wa minal-laili fasjud lahū wa sabbiḥhu lailan ṭawīlā(n).
76:
26-” Dan pada sebagian
dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam
hari”.
Sujud
yang bagaimana ?
20:130 s/d 132 | [Thaaha]
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ
الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚوَمِنْ اٰنَاۤئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ
النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
Faṣbir ‘alā mā yaqūlūna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulū‘isy-syamsi wa qabla gurūbihā, wa min ānā'il-laili fa sabbiḥ wa aṭrāfan-nahāri la‘allaka tarḍā.
20:130- “ Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan
memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di
siang hari, supaya kamu merasa senang”.
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ
الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗوَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى
Wa lā tamuddanna ‘ainaika ilā mā matta‘nā bihī azwājam minhum zahratal-ḥayātid-dun-yā, linaftinahum fīh(i), wa rizqu rabbika khairuw wa abqā.
20: 131- “ Dan janganlah kamu tujukan
kedua matamu kepada apa yang telah kami berikan kepada golongan-golongan dari
mereka, sebagai bunga
kehidupan dunia
untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih
baik dan lebih kekal”.
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ
نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Wa'mur ahlaka biṣ-ṣalāti waṣṭabir ‘alaihā, lā nas'aluka rizqā(n), naḥnu narzuquk(a), wal-‘āqibatu lit-taqwā.
20: 132— “ Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan
shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah
yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang
bertagwa”.
17:79s/d
81 [Al— Israa / Memperjalankan di malam hari]
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا
مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihī nāfilatal lak(a), ‘asā ay yab‘aṡaka rabbuka maqāmam maḥmūdā(n).
17:79- “ Dan pada sebagian malam
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”.
وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ
وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا
Wa qur rabbi adkhilnī mudkhala ṣidqiw wa akhrijnī mukhraja ṣidqiw waj‘al lī mil ladunka sulṭānan naṣīrā(n).
17:80- “ Dan katakanlah: “Ya Tuhanku,
masukanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan
berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasan yang menolong””.
“, memohon kepada Allah supaya
kita memasuki
suatu ibadah dan selesai dari padanya
dengan niat yang baik dan penuh keikhlasan serta bersih dari ria dan dari suatu yang merusakan pahala.
17: 81[ Al-Israa / Memperjalankan di malam hari]
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
Wa qul jā'al-ḥaqqu wa zahaqal-bāṭil(u), innal-bāṭila kāna zahūqā(n).
“ Dan katakanlah : “ Yang benar telah datang dan yang bathil telah Sesungguhnya
yang bathil itu adalah
sesuatu yang pasti lenyap.”
17:82
| Al-Israa)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ
الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
Wa nunazzilu minal-qur'āni mā huwa syifā'uw wa raḥmatul lil-mu'minīn(a), wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā(n).
“ Dan Kami turunkan dari Al-Our'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al-Our'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian.”
Kewajiban
terhadap Allah dan terhadap sesama manusia
4 : 36 | An-Nisa) ۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Wa‘budullāha wa lā tusyrikū bihī syai'aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīl(i), wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu man kāna mukhtālan fakhūrā(n).
“ Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan
tetangga
yang jauh
(tetangga yang bukan muslim),
teman sejawat, ibnu sabil ( orang yang dalam perjalanan yang bukan
ma'shiat yang kehabisan bekal ), sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang membangga-banggakandiri”. dan hamba sombong dan
Bagaimana
cara berbuat baik pada ibu bapa?
17:23
| Al Israa
/ Memperjalankan di malam hari
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
“ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataa “ AH” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.
Bagai
mana cara terpelihara dari azab Allah ?
61:10s/d12
| Ash— Shaff/ barisan |
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰى تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِّنْ
عَذَابٍ اَلِيْمٍ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū hal adullukum ‘alā tijāratin tunjīkum min ‘ażābin alīm(in).
61:10— “ Hai orang-orang beriman,
sukakah kamu Aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari
azab yang pedih?”
تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِكُمْ
وَاَنْفُسِكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَۙ
Tu'minūna billāhi wa rasūlihī wa tujāhidūna fī sabīlillāhi bi'amwālikum wa anfusikum, żālikum khairul lakum in kuntum ta‘lamūn(a).
61:11-— “ yaitu kamu beriman
kepada Allah dan Rosul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan Harta dan jiwamu.
Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,”
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ
وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۙ
Yagfir lakum żunūbakum wa yudkhilkum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru wa masākina ṭayyibatan fī jannāti ‘adn(in), żālikal-fauzul-‘aẓīm(u).
61:12— “ niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosamu dan memasukan kamu ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, dan memasukan kamu ke tempat tinggal yang baik di dalam
surga “Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
Pada
ayat 61:11 diterangkan beriman kpd Allah, iman yang bagai mana ?
6:82 Al - An'aam / binatang ternak
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ
وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ
Al-lażīna āmanū wa lam yalbisū īmānahum biẓulmin ulā'ika lahumul-amnu wa hum muhtadūn(a).
“ Orang-orang yang beriman dan
tidak mencampurkan
adukan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Apabila
kita belajar ngaji tetapi tidak ada perubahan pada diri kita berarti iman yang bercampur dengan
kezaliman terlibat dalam kekafiran.
41:26 | Fushshilat / Yang di jelaskan
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ
تَغْلِبُوْنَ
Wa qālal-lażīna kafarū lā tasma‘ū lihāżal-qur'āni walgau fīhi la‘allakum taglibūn(a).
“ Dan orang-orang yang kafir berkata: “janganlah sungguh-sungguh
akan Al-Our'an ini dan buatlah supaya kamu dapat mengalahkan mereka”.kamu mendengar dengan hiruk-pikuk
terhadapnya,
Untuk
menghindarinya
7:204
| Al— Araaf / Tempat Tertinggi |
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Wa iżā quri'al-qur'ānu fastami‘ū lahū wa anṣitū la‘allakum turḥamūn(a).
“ Dan apabila dibacakan Al —
Our'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”.
4:140
| An— Nis/ Waaniata |
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ
وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا
اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Yā ayyuhan-nāsuttaqū rabbakumul-lażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa minhā zaujahā wa baṡṡa minhumā rijālan kaṡīraw wa nisā'ā(n), wattaqullāhal-lażī tasā'alūna bihī wal-arḥām(a), innallāha kāna ‘alaikum raqībā(n).
“ Dan sungguh Allah menurunkan
kepada kamu di dalam Al-Our'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat
Allah diingkari dan diperolok-olokan oleh orang-orang kafir, maka janganlah
kamu duduk beserta
mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena
sesungguhnya kalau kamu berbuat demikian , tentulah kamu serupa
dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik
dan orang-orang kafir di dalam jahanam.”
6:68 ( Al— An'aam / Binatang Ternak )
وَاِذَا رَاَيْتَ الَّذِيْنَ يَخُوْضُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَا فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتّٰى
يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖۗ وَاِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطٰنُ فَلَا تَقْعُدْ
بَعْدَ الذِّكْرٰى مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Wa iżā ra'aital-lażīna yakhūḍūna fī āyātinā fa a‘riḍ ‘anhum ḥattā yakhūḍū fī ḥadīṡin gairih(ī), wa immā yunsiyannakasy-syaiṭānu falā taq‘ud ba‘daż-żikrā ma‘al-qaumiẓ-ẓālimīn(a).
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokan ayat-ayat
Kami, maka tingalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain.
Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa akan larangan ini, maka janganlah kamu
duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat akan larangan itu.”
Iman
yang tidak bercampur dengan kezaliman
61:12
| Ash— Shaff/ barisan |
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ
وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۙ
Yagfir lakum żunūbakum wa yudkhilkum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru wa masākina ṭayyibatan fī jannāti ‘adn(in), żālikal-fauzul-‘aẓīm(u).
“ niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosamu dan memasukan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, dan memasukan kamu ke tempat tinggal yang baik di dalam surga
“Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”
Yang
membuat kita kepada kezaliman
2:254
| Al—Bagarah sapi betina
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ
لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū anfiqū mimmā razaqnākum min qabli ay ya'tiya yaumul lā bai‘un fīhi wa lā khullatuw wa lā syafā‘ah(tun), wal-kāfirūna humuẓ-ẓālimūn(a).
“ Hai orang orang yang beriman,
belanjakanlah di jalan Allah sebagian rezki yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada
lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang
yang
zalim.”
Maksud dari ayat ini adalah oramg muslim diharuskan ber - infag,
karena seorang muslim tidak bayar infag sama saja Zolim,
9:23
| At— Taubah / pengampunan )
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْٓا اٰبَاۤءَكُمْ وَاِخْوَانَكُمْ اَوْلِيَاۤءَ اِنِ
اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْاِيْمَانِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ
هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā tattakhiżū ābā'akum wa ikhwānakum auliyā'a inistaḥabbul-kufra ‘alal-īmān(i), wa may yatawallahum minkum fa ulā'ika humuẓ-ẓālimūn(a).
“ Hai orang orang yang beriman,
janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu pemimpin-pemimpinmu, jika
mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang
menjadikan mereka pemimpin pemimpinmu, maka mereka itulah orang-orang zalim.”
Maka
sebaiknya siapakah pemimpin yang paling baik kita pilih?
20:14 | Thaahaa
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
Innanī anallāhu lā ilāha illā ana fa‘budnī, wa aqimiṣ-ṣalāta liżikrī.
“ Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan yang hak selain Aku,
maka sembahlah-Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku”.
Do'a
untuk menghindari kezaliman
17:80s/d
81 | Al— Israa / memperjalankan di malam hari )
وَقُلْ رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ
وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا
Wa qur rabbi adkhilnī mudkhala ṣidqiw wa akhrijnī mukhraja ṣidqiw waj‘al lī mil ladunka sulṭānan naṣīrā(n).
17:80- “ Dan katakanlah: “Ya
Tuhanku, masukanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku
secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasan yang
menolong””.
وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا
Wa qul jā'al-ḥaqqu wa zahaqal-bāṭil(u), innal-bāṭila kāna zahūqā(n).
17: 81“ Dan katakanlah : “ Yang benar telah datang dan yang
bathil telah Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.”
Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman.
10:103 _( Yunus)
ثُمَّ نُنَجِّيْ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كَذٰلِكَ ۚحَقًّا عَلَيْنَا نُنْجِ
الْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ
Ṡumma nunajjī rusulanā wal-lażīna āmanū każālik(a), ḥaqqan ‘alainā nunjil-mu'minīn(a).
“ Kemudian kami
selamatkan rosul-rosul Kami dan orang-orang
yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”
9:26 | At— Taubah / Pengampunan |
ثُمَّ اَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَنْزَلَ
جُنُوْدًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ وَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
Ṡumma anzalallāhu sakīnatahū ‘alā rasūlihī wa ‘alal-mu'minīna wa anzala junūdal lam tarauhā wa ‘ażżabal-lażīna kafarū, wa żālika jazā'ul-kāfirīn(a).
“ Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada orang-orang yang
beriman kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah
menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang kafir, dan demikianlah
pembalasan kepada orang-orang kafir.”
24:55
| An—Nuur/ Cahaya)
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ
فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ
دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ
يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ
فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Wa‘adallāhul-lażīna āmanū minkum wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti layastakhlifannahum fil-arḍi kamastakhlafal-lażīna min qablihim, wa layumakkinanna lahum dīnahumul-lażirtaḍā lahum wa layubaddilannahum mim ba‘di khaufihim amnā(n), ya‘budūnanī lā yusyrikūna bī syai'ā(n), wa man kafara ba‘da żālika fa ulā'ika humul-fāsiqūn(a).
“ Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman di antara
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi, sebagai mana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah di ridhai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang tetap kafir
sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik.
Allah
memperingatkan kita
2:165
( Al— Bagarah / Sapi Betina)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ
اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ
يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ
Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dūnillāhi andāday yuḥibbūnahum kaḥubbillāh(i), wal-lażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāh(i), wa lau yaral-lażīna ẓalamū iż yaraunal-‘ażāb(a), annal-quwwata lillāhi jamī‘ā(n), wa annallāha syadīdul-‘ażāb(i).
“ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah: mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang
yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa pada hari kiamat, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
niscaya
mereka menyesal.
9:24
| At— Taubah |
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ
وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا
وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ
فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى
الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
Qul in kāna ābā'ukum wa abnā'ukum wa ikhwānukum wa azwājukum wa ‘asyīratukum wa amwāluniqtaraftumūhā wa tijāratun takhsyauna kasādahā wa masākinu tarḍaunahā aḥabba ilaikum minallāhi wa rasūlihī wa jihādin fī sabīlihī fa tarabbaṣū ḥattā ya'tiyallāhu bi'amrih(ī), wallāhu lā yahdil-qaumal-fāsiqīn(a).
“ Katakanlah
“ Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya,
dan rumah-rumah
tempat
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rosul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan
keputusan-Nya.” — Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang fasik.
-Ads Here-